Ciamis, Brigadenews.co.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis dipimpin oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengadakan Rapat Koordinasi penanganan pasca bencana tanah longsor di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing. Rapat ini diadakan di OP Room Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis pada tanggal 10 Juni 2025.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Ciamis, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis, Kepala Stasiun Ciamis, Kepala Stasiun Bojong, Karu Area Banjar, dan Kepala Desa Karangkamulyan.
Bupati Herdiat menyampaikan bahwa keadaan di lokasi kejadian sangat mengkhawatirkan, terutama apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
“Disana sangat mengkhawatirkan, apabila hujannya intensitas tinggi, khawatir akan ada longsor susulan. Ada beberapa rumah yang terancam berdekatan dengan area yang sudah tertimbun area longsor” Ujarnya.
Beberapa upaya telah dilakukan, seperti mengangkut tanah longsor, dan memasang Tanggul Penahan Tanah (TPT) “Kami sudah melakukan pengangkutan material longsor dan memasang TPT (Tanggul Penahan Tanah). Namun, lokasi tersebut sangat berbahaya karena berada di jalur kereta api yang bisa menimbulkan kecelakaan fatal jika tidak segera ditangani,” tambah Bupati.
Bupati juga menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti penanganan bencana ini, termasuk mengajak PT KAI menjalankan tanggung jawabnya secara optimal.
“Mari bersama sama melakukan berbagai upaya untuk mengatasi bencana ini, apa yang bisa pemerintah daerah lakukan akan dilaksanakan, dan juga dari PT.KAI dalam hal tersebut.” Ujar Bupati Herdiat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Karangkamulyan, mengungkapkan bahwa intensitas hujan yang cukup deras pada tanggal 8 Mei lalu menyebabkan terjadinya kelongsoran yang berdampak pada beberapa rumah warga. Ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah daerah yang langsung turun ke lokasi untuk membantu warga.
“Kami juga sudah membuat saluran pembuangan sepanjang 150 meter, namun debit air yang besar masih sulit tertampung dengan baik karena kedalaman saluran yang kurang maksimal,” jelas Kepala Desa. Ia berharap PT KAI dapat memberikan dukungan lebih, khususnya terkait saluran air yang melewati lahan milik PT KAI.
Rakor ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menindaklanjuti bencana tanah longsor di Kecamatan Cijeungjing pada hari Selasa 08 Mei 2025 pukul 17.30 WIB.
Bencana tersebut selain diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi juga salah satunya diakibatkan oleh saluran drainase milik PT. KAI yang terputus di lahan milik warga, sehingga air dari saluran drainase tersebut menggenang di lahan warga dan mengakibatkan tebing tanah longsor yang berdampak pada rumah warga. Bencana longsor mengakibatkan tebing tanah longsor dengan tinggi ±60 meter dan lebar ±40 meter.
Yli