TANGSEL,Brigadenews.co.id-Sedikitnya 300 lebih peserta mengikuti jalan santai kerukunan yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tangsel. Dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangsel yang ke-16, berlangsung di Alun-alun Pamulang, Sabtu, (30/11/2024).
Peserta dilepas Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangsel Bani Khosyatullah. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Tangsel membawahi seluruh organisasi kemasyarakatan, baik LSM, dan organisasi sosial ini mengharapkan jalan kerukunan sebagai simbol merawat keharmonisan di tengah kehidupan bermasyarakat.
“Kalau cari sehat, bapak ibu bisa jalan sendiri. Tapi yang paling penting bagaimana bapak ibu mempererat hubungan antar sesama. Itu tidak mudah. Untuk itu mari pertahankan persaudaraan dalam rangka membangun Tangsel yang kita cintai,”pesannya.
Sambung mantan Camat Serpong Utara itu menegaskan, jalan kerukunan juga sebagai bukti di tengah perjalanan Kota Tangsel yang berusia 16 tahun, masyarakatnya lebih peduli dalam menciptakan keharmonisan kehidupan. Memang harus terus diciptakan bersama, tidak mengandalkan dan menyerahkan kepada pemerintah semata dalam menciptakan kebersamaan di tengah keragaman.
“Umat beragama di Kota Tangsel di usia 16 tahun sudah kelihatan. Bukti konkretnya salah satunya dengan jalan santai kerukunan. Kita hadir di sini, pertama mempererat persaudaraan. Kedua menjaga persatuan dan kesatuan,” tambah ia.
Bani Khosyatullah tak lupa menyampaikan ucapan apresiasi kepada FKUB Tangsel yang selama wilayah pemekaran dari Kabupaten Tangerang berusia 16 tahun ini selalu damai.
“Kami atas nama Pemkot Tangsel menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya dua windu atau 16 tahun bisa dibuktikan, FKUB sudah memberikan kontribusi nyata sama-sama dirasakan,” pungkasnya.
Senada juga disampaikan Ketua FKUB Kota Tangsel Dr H Fachruddin Zuhri bahwa FKUB sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah Kota Tangsel sudah sepatutnya bagaimana melakukan berbagai upaya dengan tujuan menciptakan kerukunan di tengah masyarakat majemuk. Oleh sebab itu, melalui jalan kerukunan diharapkan mampu mempererat antar umat beragama di Tangsel untuk saling hormat menghormati dan saling menjaga persatuan.
“Perlu disadari bersama, bahwa perbedaan menjadi indah. Perbedaan adalah satu keniscayaan yang harus dinikmati atas anugrah Allah SWT. Tentu tanpa perbedaan kita tidak bisa menikmati keindahan warna warni dalam dunia ini,” ujar salah satu pencetus logo Kota Tangsel itu.
Sebagai masyarakat yang baik, maka sepatutnya mencintai dan berkontribusi kepada wilayah yang ditempati. Berikan kontribusi sebaik-baiknya dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki dalam berbagai bidang. Jangan kemudian sebaliknya, membuat kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat yang akhirnya wilayah Tangsel tidak kondusif.
“Kita semua memiliki potensi. Bangunlah kota tercinta ini dengan kontribusi yang bapak ibu berikan sebaik-baiknya hidup di tengah kota yang sangat damai dan berkembang pesat,” pesan ia di dampingi Sekretaris FKUB Tangsel KH Ahmad Sopyan Mastas.
Dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang telah berkontribusi dalam pesta demokrasi. Terlebih berjalan damai dan aman tanpa kendala apapun, itu satu anugrah yang harus disyukuri.
“Kita pantas bersyukur bahwa peserta demokrasi sudah selesai. Mari kita kawal Pa Ben dengan sepenuh hati sesuai masing-masing sehingga Tangsel semakin maju dan berkembang pesat,” ajaknya bersama seluruh pengurus harian FKUB.
Hal yang sama disampaikan Ketua Panitia Jalana Santai Kerukunan Heriyanto bahwa diadakan acara ini untuk membangun harmonisasi hubungan antar sesama.
Rangkaian jalan kerukunan terdiri dari unsur Islam, kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Masing-masing membawa papan bertuliskan sesuai dengan perwakilan dari unsur agama. Mereka mengitari Jalan Siliwangi kemudian kembali lagi ke titik awal.
Sesuai jalan, peserta dapat menikmati hiburan sambil menunggu keberuntungan undian hadian yang disediakan oleh panitia. Acara ditutup oleh Sekretaris FKUB Tangsel KH Ahmad Sopyan Mastas.
