Ciamis, Brigadenews.co.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis mulai mengambil langkah konkret untuk menciptakan lingkungan transportasi yang aman bagi pelajar sekolah dasar dan menengah pertama.
Sosialisasi larangan membawa kendaraan bagi pelajar SD dan SMP di Panumbangan merupakan satu dari lima titik sosialisasi yang tersebar di wilayah eks kewedanaan.
Kegiatan tersebut melibatkan ratusan peserta, termasuk kepala sekolah, komite, camat, hingga aparat kepolisian setempat.
Melalui sinergi lintas sektor antara Dinas Pendidikan, sekolah, orang tua, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), upaya ini diarahkan pada pencegahan kecelakaan lalu lintas yang kerap melibatkan siswa di bawah umur.
Salah satu upaya strategis tersebut adalah penguatan sosialisasi larangan penggunaan sepeda motor bagi siswa SD dan SMP, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Bupati Ciamis Nomor 400.3/1075-Disdik.1/2025.
Namun, lebih dari sekadar larangan, pendekatan edukatif dan solusi transportasi alternatif menjadi sorotan utama.
Menjawab tantangan akses transportasi di wilayah pedesaan, Camat Panumbangan Edi Yulianto menyampaikan bahwa pihaknya tengah menggagas kerja sama dengan BUMDes untuk menghadirkan sistem antar-jemput pelajar.
“Ini menjadi prioritas kami di musyawarah kecamatan. Beberapa desa sudah menyusun proposal transportasi kolektif yang aman dan terjangkau,” jelas Edi, Senin (5/5/2025).
Ia menilai, solusi seperti ini penting agar orang tua tak lagi bergantung pada motor sebagai satu-satunya pilihan transportasi anak.
“Ketika opsi transportasi aman tersedia, maka kepatuhan terhadap aturan akan tumbuh secara alami,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Uned Setiawan, S.Pd, M.Si, dalam sambutannya mengatakan sosialisasi ini bukan hanya soal penegakan aturan, tapi pembentukan budaya disiplin sejak dini.
“Kami ingin anak-anak paham pentingnya keselamatan, dan itu dimulai dari rumah dan sekolah,” ujar Uned Setiawan saat sosialisasi di SMPN 1 Panumbangan.
Hasil awal dari sosialisasi tersebut cukup menggembirakan.
Menurut Uned, di sejumlah sekolah terlihat penurunan jumlah siswa yang datang dengan sepeda motor.
“Kami melihat lebih banyak anak diantar orang tua atau naik kendaraan umum. Ini hasil kolaborasi yang patut diapresiasi,” tambahnya.
Dengan pendekatan preventif, edukatif, dan solutif, Pemkab Ciamis berharap dapat menumbuhkan generasi pelajar yang sadar hukum dan peduli terhadap keselamatan di jalan raya.
Yli