Kota Bekasi, brigadenews.co.id -Sejumlah kelompok dan komunitas seni budaya berkumpul mengadakan Festival Bantargebang 2025 sejak 1 Mei hingga 12 Mei. Berbagai hasil seni dan budaya kontemporer ditampilkan dalam kegiatan yang dipusatkan di Gedung Empat Pilar Ciketing Udik ini.
Kegiatan ini dibuka resmi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Arief Maulana, Kamis (1/5). Nampak hadir anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDIP H Anton, Camat Bantargebang Cecep Miftah Farid, Lurah Ciketing Udik Usep Sudharma Wijaya, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Ciketing Udik Salim Samsudin dan segenap tokoh masyarakat setempat.
Ada yang menarik dalam Festival Bantargebang 2025 ini. Seluruh hasil seni yang ditampilkan berasal dari bahan dasar sampah kertas, plastik, dan tekstil. Seperti lukisan, patung, fesyen unik, serta aneka souvenir menarik.
Festival Bantargebang 2025 mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan RI, Pemerintah Kota Bekasi serta LPM Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang. Bukan hanya pelaku seni budaya lokal yang hadir, ada beberapa komunitas pelaku seni dari Taiwan dan Jepang yang terlibat dalam festival ini.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Arief Maulana menyatakan dukungan positifnya terkait kegiatan ini. “Jika rutin dilaksanakan, saya optimis kegiatan seperti ini dapat memberikan perubahan yang besar dan positif terhadap masyarakat Bantargebang,” katanya.
“Apalagi jika pelaku seni budaya ini melibatkan langsung masyarakat Bantargebang, bisa jadi ajang pemberdayaan masyarakat guna mengurangi pengangguran. Jika tergali secara maksimal, kegiatan ini bisa menjadi wadah yang tepat di Kota Bekasi dalam rangka mengembangkan kreatifitas seni dan budaya,” kata Arief.
Dukungan positif juga disampaikan Ketua LPM Ciketing Udik Salim Samsudin. “Sudah menjadi impian bagi kami untuk merubah stigma negatif wilayah Kecamatan Bantargebang dari tempat pembuangan sampah menjadi pusat seni budaya dan pusat wisata, dan ini menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan impian tersebut,” ungkapnya.
Meski demikian Salim mengakui minimnya minat masyarakat setempat untuk menggali potensi ini. “Wilayah Kecamatan Bantargebang khususnya Kelurahan Ciketing Udik memiliki bahan dan banyak aset yang bisa digali untuk menghasilkan nilai ekonomi, salah satunya merubah sampah menjadi hasil seni atau kerajinan yang bermanfaat, tapi sangat sedikit masyarakat yang minat, padahal ini bisa menjadi peluang untuk mendongkrak perekonomian masyarakat,” tegasnya.
Karenanya, Salim berharap dengan kegiatan Festival Bantargebang 2025 ini, masyarakat bisa termotivasi terlibat dalam impian besar merubah Bantargebang menjadi pusat wisata sampah dan seni budaya. “Sekarang mungkin masyarakat Ciketing Udik cuma bisa jadi penonton tapi di masa mendatang masyarakat harus bisa menjadi pelaku utama pergerakan menuju impian besar ini,” katanya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana Dendi Madiya menjelaskan, selain ajang pameran seni budaya, ini juga akan dirangkai dengan kegiatan lain, seperti lokakarya, diskusi bareng seniman kenamaan, wisata religi, dan wisata sampah. “Puncaknya akan dilaksanakan tanggal 12 Mei nanti, yang akan menampilkan seluruh hasil seni dan budaya dari kawan-kawan seniman yang terlibat dalam kegiatan,,” jelasnya. (Red/fzl)