Brigadenews.co.id – Desa Nagarapageuh, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Kamis, 12 September 2024, menggelar Gebyar Budaya Nelesan, membersihkan barang pusaka yang di simpan dan di miliki oleh Desa Nagarapageuh.
Gebyar Budaya Nelesan di Desa Nagarapageuh tahun 2024 ini adalah yang ketiga kalinya di laksanakan. Panitia pelaksana kegiatan NELESAN Desa Negarapageuh ini mengatakan, Gebyar Budaya Nelesan ini selain untuk melestarikan adat dan budaya juga untuk memberdayakan perekonomian kreatif dari masyarakat di wilayah Desa Negarapageuh.
Di Desa Nagarapageuh ada patilasan yang sudah di akui sebagai cagar budaya yang merupakan peninggalan dari jaman megalitikum kalau di tilik dari sejarahnya. Malah kalau di rujuk dari legendanya ada keterikatan dengan Walangsungsang, Larasantang dan Rajasagara.
Rajasagara tidak terus ikut ke Cirebon, dan mendirikan kerajaan di Nagarapageuh dan menjadi bagian dari wilayah kerajaan Pajajaran. Dari situ, Rajasagara diakui oleh Prabu Siliwangi atau yang lebih di kenal sebagai Sri Baduga Maharaja.
Barang-barang pusaka yang di miliki oleh Desa Nagarapageuh tidak pernah di teliti oleh para ahli metalurgi, peninggalan tahun berapa atau abad ke berapa, ataupun di buat pada abad berapa.
Awalnya, kegiatan membersihkan dan memandikan pusaka peninggalan leluhur Desa Nagarapageuh tidak ada waktu pasti nya dan rutinnya. Serta dalam kegiatan membersihkan pusaka peninggalan leluhur tersebut juga tidak ada kegiatan ritualnya.
Karena di anggap besar sekali potensi wisatanya, maka oleh pemerintah Desa Negarapageuh, kegiatan Nelesan ini di samakan dengan kegiata Nyangku di Panjalu dan Panjang Jimat di Cirebon.
Gebyar Budaya Nelesan juga bermanfaat bagi perekonomian masyarakat Desa Negarapageuh yang mana dalam acara tersebut di dirikan stand untuk menampilkan kreatifitas dari masyarakat Desa Negarapageuh seperti Opak Ketan yang merupakan ciri khas dari Desa Negarapageuh yang sudah terkenal dari dulu.
Kepala Desa Nagarapageuh, Yoyo Suparyo, saat di temui di tengah kegiatan Nelesan ke 3 Desa Negarapageuh menyebutkan, Desa Negarapageuh masih sangat jauh kalau mau di golongkan dalam desa wisata, karena di sini juga belum ada di bentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
“Harapan kami, dengan rutinnya di laksanakan kegiatan” budaya seperti NELESAN ini, bisa menjadi jalan pembuka untuk mengarahkan Desa Negarapageuh sebagai Desa Wisata, dengan menilik dari legenda dan asal usul Desa Negarapageuh ini” lanjutnya.
Kegiatan Nelesan ke 3 Desa Negarapageuh yang berlangsung di halaman kantor Desa Negarapageuh ini juga menampilkan kreasi kesenian dari Sekolah” dan masyarakat dari setiap Dusun yang ada di wilayah Desa Negarapageuh.
Tim BN News.