Washington, Brigadenews.co.id — Menteri luar negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengucapkan Washington mendukung gerakan rakyat Sudan menolak kudeta militer, sekitar 15 orang tewas dalam demonstrasi yang dilaksanakan di ibu kota Khartoum, Kota Bahri dan Omdurman.
“kita mendukung seruan (rakyat Sudan) untuk memulihkan transisi demokrasi” ujar Blinken di Kenya, Kamis (18/11).
Dia menambahkan, sebelumnya Sudah telah berada dijalur menuju stabilitas, Blinnken juga mengaku terlibat dengan intensif dalam pikiran ini. Tetapi kudeta yang dilaksanakan militer memutarbalikkan tersebut.
Baca juga : Generasi Y dan Generasi Z dalam Diskursus Pemilu Serentak 2019
Ribuan rakyat Sudan turun ke jalan menddesak pemerintah diserahkan pada sipil dan ketua militer 25 Oktober lalu dibawa ke pengadilan, Kudeta tersebut sekaligus mengakhiri kemitraan sipil dan militer dalam membangun pemerintahan transisi sesudah diktator Omar al-Bashir digulingkan tahun 2019 lalu.
Demonstran dan saksi mata mengucapkan prajurit keamanan mengejar demonstran ke pemukiman warga dan rumah-rumah untuk ditangkap, “kita tak pernah mengalami kekerasan seperti hari ini Bahri, tentunya di bawah pemerintah rezim lama” ujar salah satu pendemo yang mengucapkan udara sangat pekat dengan gas air mata dan pengnjuk rasa memakai peluru tajam untuk membubarkan demonstrasi.
“Prajurit kudeta melaksanakan represi berlebihan dan mengepung unjuk rasa revolusi di beberapadaerah” ujar Sudanese professionals Association yang turut membantu mempromosikan unjuk rasa.
Baca juga : Kekuatan Militer Malaysia 2021 Menempati Peringkat 44 Dari 138 Negara
Salah satu pengunjuk rasa di Bahri mengucapkan hal yang serupa [un terjadi di rumah sakit di kota tesebut, 15 orang yang tewas dalam unjuk rasa pada hari Rabu (17/11/2021) menambah korban tewas sejak kudeta menjadi 39 orang. “komandan-komandan militer akan bertanggung jawab atas pelanggaran-pelanggaran ini” ujar pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kebebasan berkumpul dan bersikat dengan Damai, Clement Voule di media sosial twitter.
Kudeta militer di Sudan diketuai sama panglima Abdel Fattah al-Burhan, dia merebut kekuasaan dengan bantuan dari veteran militer era Bashir.